BANDUNG, suaramerdeka.com - Menyusul erupsi yang terjadi pada akhir pekan lalu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat untuk menghindari areal terdampak awan panas guguran Semeru di Besuk Kobokan.
Larangan terhadap masyarakat supaya menjauhi, dengan tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas itu dikarenakan pada saat ini suhunya masih tinggi sehingga bisa menimbulkan situasi yang tak diinginkan.
Tak hanya itu, perlu diwaspadai pula potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan tersebut di samping mewaspadai ancaman lahar di alur sungai dan lembah yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Areal steril diberlakukan dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak Semeru dan pada jarak 4 Km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, karena menjadi jalur awan panas guguran hingga guguran lava.
Dalam pengamatan enam jam sebelum Minggu (17/1) petang, seperti dari data yang diakses, rekaman kegempaan mencatat gunung itu masih terus menunjukan aktivitas vulkaniknya.